gpr untuk kabel
MENGUKUR DIMENSI KOLOM ATAU PONDASI KONTRUKSI JALAN LAYANG
pada gambar 1 ditampilkan radargram dengan identifikasi batas-batas kolom atau pancang dengan adanya penurunan hiperbola.
Pada gambar 2 terlihat adanya penyambungan batas-batas yang merupakan dimensi horizontal atau top pondasinya. Dimensi horizontal terlihat di sekitar 2.5m dari permukaan dengan lebar dimensi 5.5m.
Dengan menggunakan analisa frekuensi, batas horizontal dan vertikalnya terlihat lebih jelas dengan melihat warna merah yang dari atas ke bawah.
Dari gambar 4 terlihat dimensi totalnya, untuk kedalaman pondasi sekitar 2.6m dan lebar sekitar 5.6m.
MENDETEKSI JALUR DAN RUTE TAMBANG EMAS RAKYAT DENGAN METODE GEORADAR
Pada data georadar domain waktu tidak begitu jelas untuk melihat batas antar lapisan baik yang ada di permukaan maupun yang di bawah dengan kedalaman sampai 10m.
IDENTIFIKASI STRATIGRAFI DI SALURAN SUNGAI DENGAN METODE GEORADAR
Metode georadar bukan hanya untuk kasus di darat bahkan untuk di air sekalipun bisa juga di lakukan pengukuran. Pengukuran georadar di area sungai atau air cukup menggunakan perahu atau rakit bambu baik di naiki atau hanya di jalankan dan ditarik dari ujung ke ujung.
Parameter yang dilakukan harus sesuai dengan kecepatan tarikan atau kecepatan perahu sehingga bisa didapatkan data yang maksimal.
Hasil diatas merupakan pengukuran di area saluran danau yang menggunakan perahu mesin dengan kecepatan sekitar 10m/s. Kedalaman yang dicari sekitar 40m untuk identifikasi lapisan keras sehingga bisa digunakan untuk data pemancangan. Dari data di atas tanah keras terdapat dikedalaman sekitar 15m ke bawah sampai kedalaman 40m sedangkan kedalaman 6m-15m merupakan tanah dengan porositas tinggi yang merupakan sedimentasi sungai, sedangkan lapisan top merupakan area sungai dan lapisan kedua dari lapisan biru merupakan lapisan sedimentasi yang relatif tidak stabil atau sedimentasi lumpur sebelum ketemu dengan lapisan sedimentasi sungainya.
IDENTIFIKASI PALEOCAHANEL UNTUK KONTRUKSI BENDUNGAN
paleochanel atau jalur air bawah tanah yang bisa merupakan jalur sungai purba, jalur gorong-gorong lama ataupun cavity yang dibangun pada zaman dulu. Identifikasinya hanya dengan identifikasi kemenerusan lapisan bawah permukaan. Contohnya pada gambar di atas dan di bawah yang dilakukan di jalur tanggul dan dibuat 2 lintasan secara berlawanan arahnya sehingga di dapatkan identifikasi zona lemah pada posisi yang sama dengan lebar sekitar 150m. Bukti adanya zona lemah dibawah permukaan adalah adanya amblasan yang terjadi di permukaanya secara terus menerus walaupun sudah dilakukan penimbunan dan pemancangan secara berkala. Ketidak mampuan data bor yang mengidentifikasi data di antara titik-titiknya mengakibatkan data di anggap rata dan menerus padahal titik yang tidak dilakukan pengeboran terjadi penurunan kekerasan yang signifikan. Data georadar sangat membantu korelasi data bor dan geoteknik secara menyeluruh untuk mencegah atau meminimalisir kerusakan kontruksi yang akan mendatang dan atau yang akan dilakukan.