Eksplorasi Batubara dengan metode Georadar atau GPR

Data georadar diambil dengan menggunakan ProEX dengan frekuensi 25 MHz dan juga bisa menggunakan UltraGPR dengan multi frekuensi dengan kedalaman 60-120m. Teknis pengambilan data Georadar dapat dilakukan dengan time based atau keyboard based. Untuk lintasan yang bersih, misalkan tidak ada variasi topografi yang signifikan dapat dilakukan dengan cara time based. Sementara pada daerah dengan topografi yang signifikan seperti sebaiknya dilakukan dengan keyboard based. Data Georadar yang telah diambil dapat dilihat langsung hasilnya secara kasar, dan dapat ditentukan apakah perlu dilakukan pengukuran ulang atau tidak. Pengnambilan data dilakukan dengan 2 cara yaitu secara menerusan dan statis. Secara menerus mengukur sepanjang lintasan yang sudah disiapkan sedangkan pengukuran statis dilakukan di suatu titik tertentu untuk mengontrol data secara vertikal.

Pengolahan data dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pengolahan data di lapangan( field processing) sedangkan tahap kedua tahap final(advance processing). Tahap pengoalahan data pertama bisa dilakukan secara bertahap setelah data pengukuran sudah selesai diambil untuk mengetahui data sudah layak dilakukan proses lanjut atau harus diulang, sedangkan tahap kedua yaitu tahap interpretasi dalam bawah permukaan berupa interpretasi lapisan, batas lapisan,kemenerusan secara lateral dan vertikal dan juga gambaran sebaran secara 3-D.Dalam identifikasi batubara interpretasi yang penting dilakukan adalah memisahkan seam-seam batubara yang relatif banyak dan kalaupun tidak terlalu banyak akan mempermudah interpretasi. Pola diping batubara dan perlapisan batuan akan menjadi konsen penting dalam melihat kemenerusan batubara apakah ada struktur yang menyebabkan tidak menerus atau lainya dalam hal ini dibutuhkan data tambahan seperti data diping batubara, data log atau data geologi lain untuk menunjang interpretasi.

Pengukuran UltraGPR yang Efektif dan Efisien

20150902_082700 20150902_084747

20150902_084933-1

Pengukuran geologi bawah permukaan dengan menggunakan ultragpr sangat membantu dalam eksplorasi pertambangan dan pemetaan bawah permukaan. Ultragpr sangat efektif karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui kondisi bawah permukaan sedangkan efisien karena sangat membantu dan bisa mengurangi pekerjaan pengeboran dalam suatu wilayah pertambangan.

Sistem yang digunakan oleh ultragpr sendiri sudah menggunakan aplikasi terkini yaitu andorid sehingga aman dan fleksible ketika pengukuran di lakukan pada kondisi medan yang sulit sekalipun. Selain aplikasi kontrol display yang menggunakan andorid,ultragpr juga sudah terhubung dengan gps RTK yang lebih baik dibandingkan dengan gps handheld sehingga data track dan elevasi akan lebih bagus.

Aplikasi GPR/Georadar untuk Batubara

c1-1

 Pengambilan data GPR dengan frekuensi 25MHz

c3-1

 Posisi dip batubara dengan outcrop dalam data GPR

c2-1

Korelasi data statis dengan data section GPR

c4-1

Korelasi outcrop dip batubara dengan data GPR

C10-1

Identifikasi batubara dengan analisis frekuensi

C11-1

 Penentuan ada tidaknya batubara berdasarkan spectrum vertikal

c7-1

 Korelasi data well dengan analisis frekuensi data GPRc6-1Korelasi data well dengan data GPR